Rabu, 12 Januari 2011
MEMULAI BISNIS BARU
"Jika kita memang ingin memulai bisnis baru, maka semestinya peluang pasarlah yang lebih kita jadikan pijakan"
Saya percaya, bahwa setiap tahun telah cukup banyak orang yang masuk dunia bisnis. Mereka umumnya melakukan tiga cara. Yakni, membeli bisnis yang sudah ada, menjadi partner dalam sebuah franchise, atau dengan memulai bisnis baru.
Jika kita akan memulai bisnis baru, tentu kita harus bisa menjawab empat pertanyaan ini :
I. produk atau layanan apakah yang akan kita buat, dan itu untuk siapa?
II. Mengapa harus usaha itu? Mengapa calon customer harus membeli dari kita? Apa yang akan kita berikan jika ternyata produk itu belum ada? Bagaimana kompetisinya? Apa keuntungan yang akan kita peroleh dari kompetisi itu?
III. Apakah kita mempunyai sumbernya? Apakah kita akan mendapat order? Apakah order itu datang segera?
IV. Siapa pasar kita? Lantas dari manakah ide untuk mulai bisnis baru itu berasal?
Hasil sebuah survey di AS, yang tertuang dalam buku The Origins of Entrepreneurship, memang disebutkan, bahwa ;
- 43% pengusaha itu dapat ide dari pengalaman yang diperoleh saat dia bekerja di industri yang sama. Mereka tahu operasional suatu usaha dan umumnya punya jaringan kerjasama.
- 15% pengusaha dapat ide bisnis saat melihat orang lain mencoba suatu usaha.
- 11% pengusaha dapat ide saat melihat peluang pasar yang tidak atau belum terpenuhi,
- 7% pengusaha dapat ide karena telah meneliti secara sistematik kesempatan berbisnis, dan
- 3% pengusaha dapat ide karena hobi atau tertarik akan kegemaran tertentu.
Di Indonesia sendiri bagaimana?
Saya kira dalam konteks ini, kita tidak harus sependapat dengan hasil data tersebut. Data 43% pengusaha itu dapat ide dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di industri yang sama, itu menunjukkan bahwa dia tipe pengusaha yang hanya berani memulai bisnis baru karena hanya semata melihat sisi terangnya saja. Menurut saya, jika kita memang benar-benar ingin memulai bisnis baru, semestinya peluang pasarlah yang lebih kita jadikan pijakan.
Untuk itulah langkah yang kita gunakan pun bukannya inside out aproach melainkan outside in approach, yaitu pendekatan dari luar ke dalam. Cara ini cenderung melihat dahulu, apakah ada peluang bisnis atau tidak. Sebab, sesungguhnya ide dasar bisnis itu sukses adalah jika kita mampu merespon dan mengkreasikan kebutuhan pasar. Cara ini biasanya disebut opportunity recognition.
Oleh karena itulah, saya berpendapat, sebagai pengusaha kita semestinya harus berani memulai bisnis baru. Hal itu memang bukan hal mudah, karena membutuhkan analisa dan perencanaan yang serius.
Namun, percayalah bahwa ide memulai bisnis baru tak terlalu sulit. Ide itu bisa berasal dari mana saja dalam berbagai cara.Yang pasti,sekali ide bisnis itu dikembangkan dengan jelas, maka bisnis baru itu niscaya akan berkembang. Apalagi, setelah terlebih dahulu kita adakan evaluasi dengan teliti, baik itu berkaitan dengan customer dan Kompetisinya.
by : mbah purdi
Langganan:
Postingan (Atom)